Banjir
bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan selama berminggu-minggu di provinsi Sumatera Utara, Indonesia, telah menewaskan sedikitnya 31 orang, kata para pejabat pada hari Jumat.
Bencana tersebut berdampak pada empat kabupaten, mulai dari Medan hingga daerah pedesaan seperti Sibolangit dan Sayur Matinggi, di mana tanah longsor memutus akses masyarakat dengan jalan yang terkubur di bawah puing-puing, kata badan bencana Indonesia.
Tim penyelamat bekerja dalam kondisi genting untuk membersihkan jalur akses dan mencari orang hilang, namun tempat penampungan sementara menjadi terlalu terbebani untuk menampung para pengungsi.
Tuata Ramajaya Saragih, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut mengatakan. Keadaan darurat bencana.
“Curah hujan dengan intensitas tinggi terus melanda wilayah tersebut dan kami memperkirakan risiko bencana lebih lanjut akan meningkat setidaknya hingga awal Desember,” ujarnya.
Penunjukan yang diusulkan ini akan mempercepat pengiriman bantuan dan memobilisasi sumber daya nasional untuk membantu ribuan pengungsi.
Cari hidup-hidup
Pada hari Jumat, polisi dan petugas penyelamat terus mencari tiga mobil dan sebuah bus wisata yang terkubur di bawah tebing setelah tanah longsor di jalan dari kota Medan ke Berastagi pada hari Rabu.
Jalan antarprovinsi yang berbukit-bukit ini menjadi jalur utama dari ibu kota Medan menuju kabupaten lain di wilayah tersebut.
Korban tewas akibat tanah longsor meningkat dari tujuh menjadi sembilan ketika tim penyelamat menemukan lebih banyak mayat dari bus yang terkubur di bawah pohon, lumpur dan batu, kata para pejabat pada hari Jumat.
“Kami masih belum tahu berapa banyak orang yang masih terjebak,” kata juru bicara Polda Sumut kepada Reuters, Jumat.
Lebih dari 10 orang terluka dalam insiden ini.
Indonesia – negara kepulauan tropis dengan 17.000 pulau dimana jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dekat dataran banjir yang subur – sering mengalami banjir dan tanah longsor akibat hujan musiman dari bulan Oktober hingga Maret,
Badan cuaca Indonesia telah memperingatkan cuaca buruk di akhir tahun, karena fenomena La Nina mempercepat curah hujan di seluruh negeri.