Sosok Ini yang Berperan Penting Pertemukan Jokowi Prabowo di MRT - Sumatera Online

Media Online Sumatera Utara

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 14 Juli 2019

Sosok Ini yang Berperan Penting Pertemukan Jokowi Prabowo di MRT

Jokowi dan Prabowo bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu  (13/7/2019) pagi.

Ini merupakan pertemuan resmi perdana setelah KPU mengumumkan hasil Pilpres 2019 yang dimenangkan Jokowi Maruf.

Keduanya lalu naik kereta MRT dan turun di stasiun Senayan. Kedua tokoh yang bersaing di Pilpres 2019 lalu itu kemudian berjalan kaki ke mal FX Sudirman untuk makan siang bersama.

Dalam keterangan persnya, Jokowi mengatakan, pertemuan ini merupakan pertemuan persahabatan.

Ia juga menyerukan, saat ini tidak ada lagi yang namanya 01 dan 02. Melainkan sila ketiga, persatuan Indonesia.

"Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret," ujar Jokowi.

Prabowo sepakat dengan pernyataan Jokowi itu.

Ia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia bersatu setelah Pilpres 2019 selesai.

"Jadi saya sangat setuju. Sudah enggak ada cebong-cebong, enggak ada kampret.

Semuanya merah putih," kata dia.

Menariknya, dalam pertemuan Jokowi Prabowo kali ini tak tampak sosok yang selalu dikenal menjadi penghubung kedua tokoh, yakni Luhut Binsar Pandjaitan.

Ingat, 31 Oktober 2016, situasi Indonesia tengah panas akibat kasus Ahok, Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan Prabowo di Hambalang.

Saat itu, Jokowi lebih memilih ditemani Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Bahkan, usai pertemuan, Jokowi dan Prabowo menunggang kuda bersama untuk menunjukkan keakraban di hadapan publik.

Beberapa hari lepas pertemuan itu, Luhut pun membuat tulisan di akun Facebook resminya.

"Saya kenal Pak Prabowo sejak dari pangkat Letnan. Sudah lebih dari 30 tahun kami berteman, walaupun kadang kami berbeda pendapat.

Tapi kalau kami sudah bicara tentang NKRI, kami jadi sepakat, kami jadi satu dan kokoh.

Kami tidak mau ditawar soal itu," tulis Luhut.


Dalam tulisan itu, Luhut juga menceritakan bagaimana ia dalam sebuah makan siang melobi Prabowo agar mau menerima Jokowi di Hambalang.

Awalnya, mantan Danjen Kopassus itu menolak dan lebih memilih agar dirinya saja yang menemui Jokowi di Istana.

"Tapi akhirnya beliau sepakat juga bahwa Pak Jokowi yang akan pergi ke Hambalang," ujar Luhut.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui, selama ini Luhut lah yang menjadi penghubung antara Presiden Jokowi dan Prabowo.

Kedekatan Luhut dan Prabowo sejak mengemban karir di militer membuat komunikasi antara kedua tokoh tersebut berjalan dengan baik.

"Jadi, Pak Luhut itu termasuk yang menjembatani pemerintah dengan oposisi Gerindra," kata Riza.

Riza mengatakan, pertemuan keduanya selama ini umumnya membahas situasi dan kondisi bangsa.

Luhut dari pihak pemerintah menyampaikan apa yang menjadi program Jokowi. Sementara Prabowo menyampaikan apa yang menjadi kritik dan harapan dari oposisi.

"Kan perlu ada orang di pemerintah untuk berkomunikasi dengan Pak Prabowo, dengan Gerindra.

Pak Luhut lah yang selalu membangun komunikasi dengan Prabowo," ujarnya.

Jelang Pilpres 2019, Luhut dan Prabowo juga berkali-kali bertemu.

Bahkan setelah pencoblosan 17 April 2019 pun, Luhut sudah berencana bertemu Luhut untuk mengatur rencana pertemuan selanjutnya Jokowi-Prabowo.

Dalam acara Coffee Morning di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (2/7), Luhut memastikan pertemuan keduanya akan terjadi.

Namun ketika ditanyakan kapan, Luhut hanya menjawab akan bertemu pada waktu yang tepat. Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak meributkan hal ini lagi.

Menurutnya, akan lebih baik lagi pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut berlangsung secara natural, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

“Kalau saya telepon-teleponan sama Pak Prabowo. Biarkan lah nanti Pak Prabowo setelah balik dari luar, nanti diatur. Semua ada waktunya, tidak usah dipaksa-paksa, orang-orang baik semua lah itu. Kita yang di luar-luar ini jangan rese' (usil.red),” ujar Luhut.

“Jadi, media saya mohon, gak usah rese juga. Biarin lah, berjalan sesuai dengan waktunya, pasti ada waktunya.

Ini kan momentum Indonesia bagus. Jangan kita rusak lagi dari kita sendiri di dalam, biarin aja semua berjalan dengan baik, insya Allah,” ungkapnya.

Bagaimana dengan pertemuan Jokowi Prabowo di MRT Lebak Bulus?

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui bahwa Budi Gunawan sebagai Kepala BIN ikut berperan dalam menjembatani pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Pak Budi Gunawan ini kan Kepala BIN. Beliau bekerja tanpa ada suara.

Dan alhamdulillah apa yang dikerjakan hari ini tercapai," kata Pramono di FX Sudirman seusai pertemuan.

Namun, ia enggan mengungkapkan lebih jauh seperti apa peran Budi Gunawan dalam menjembatani pertemuan ini.


Hal serupa disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi menyebut pertemuan Jokowi dan Prabowo dijembatani oleh Budi Gunawan dan Pramono Anung.

Sementara dari kubu Prabowo ada Wakil Ketua Umum Gerindra Edhie Prabowo yang menurut dia ikut berperan.

"Ada Pak Pram (Pramono Anung), ada Pak BG (Budi Gunawan), Pak Edhie Prabowo, itu orang baik semua.

Mereka memang bersahabat ya," kata dia.

Budi Gunawan sendiri ikut mendampingi Presiden Joko Widodo saat bertemu Prabowo.

Budi Gunawan ikut mendampingi Jokowi sejak di stasiun MRT Lebak Bulus.

Ia juga ikut naik kereta MRT meskipun dalam kereta itu Jokowi dan Prabowo hanya berbincang empat mata.

Lalu saat Jokowi dan Prabowo menyampaikan jumpa pers setibanya di Stasiun MRT Senayan, Budi Gunawan juga tetap mendampingi.

Ia berdiri tak jauh dari belakang Jokowi dan Prabowo bersama sejumlah pendamping lain.

Mereka semua kompak mengenakan baju putih, seragam dengan Jokowi dan Prabowo.

Dari stasiun Senayan, Jokowi dan Prabowo berjalan kaki ke FX Sudirman yang berjarak sekitar 500 meter untuk santap siang di salah satu restoran.

Budi Gunawan kembali mendampingi di sana.

Bahkan saat Prabowo hendak meninggalkan restoran lebih dulu, Budi Gunawan ikut mengantarkan mantan danjen Kopassus itu ke mobilnya.

Namun, saat ditanya terkait perannya dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo ini, Budi Gunawan enggan berkomentar.

"Tanya Pak Presiden," kata Budi.

Pramono mengatakan, pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah disusun dengan persiapan yang lama.

"Pertemuan ini sudah digagas cukup lama dan tentunya dengan keterbatasan waktu Pak Prabowo dan Pak Jokowi sehingga baru diatur pada hari ini," kata Pramono.

"Dan pilihan di MRT ini pilihan berdua, karena memang menunjukkan sekarang kultur budaya transportasi kita sudah mengalami perubahan dan kedua pilihan di Sate Khas Senayan juga pilihan berdua karena Pak Prabowo suka sate kambing, pak Jokowi suka pecel, tahu, tempe sehingga kombinasi inilah terjadi hari ini dan pertemuannya berjalan dengan baik," ungkap Pramono.

Prabowo mengungkapkan, saat di dalam gerbong MRT, keduanya bicara sekitar 17 menit hanya berdua.

"Tentunya harapan ke depan untuk bisa bekerja sama.

Tadi juga secara terbuka disampaikan oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Untuk mengubah apa yang terjadi dalam pertarungan yang cukup sengit kan tidak mudah, tapi beliau berkomitmen tidak ada 01-02, tidak ada kampret, tidak ada cebong.

Yang ada adalah garuda merah putih.

Menurut saya ini adalah simbolisasi yang sangat baik bagi dua pemimpin ini dan harapannya pendukungnya bisa yang sama," tambah Pramono.

Pramono menjelaskan, dalam pelantikan Joko Widodo-Maruf Amin pada 20 Oktober 2019 nanti, Prabowo juga direncanakan hadir.

"Ya kalau undangan, saya meyakini pak Prabowo akan hadir karena undangan itu secara otomatis yang mengundang adalah MPR. Tetapi yang jelas beliau berdua berkomitmen untuk saling mengunjungi," jelas Pramono.

Keduanya juga akan saling mengunjungi pascapertemuan pertama ini.

"Yang jelas berdua akan saling mengunjungi, akan ada pertemuan lanjutan, pasti nanti.

Beliau berdua juga akan bertemu kembali," tegas Pramono.
Sejumlah pejabat yang mendampingi seperti Menhub Budi Karya Sumadi, Seskab Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan, Waketum Gerindra Edhie Prabowo, serta Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, juga menyambut momen itu dengan sumringah. [Bun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.