Seorang siswi SMA Negeri 4 Kota Bengkulu ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, Selasa (6/2/2018) malam. Korban bernama Auzia Umi Detra (17) sempat dinyatakan hilang sejak seminggu lalu.
Jenazah Auzia ditemukan di kawasan Lentera Merah, Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu. Terungkapnya kasus hilangnya Auzia atas kerja keras Tim Opsnal Jatanras Polda Bengkulu, Selasa (6/2/2018) malam yang berhasil membekuk satu orang pelaku yang tidak lain adalah teman satu sekolah Auzia.
Dari hasil penyelidikan dan pengembangan yang dilakukan tim Osnal Jatanras Polda Bengkulu, pelaku mengakui jika membunuh Auzia tidak sendirian, tetapi dengan satu orang temannya yang masih buron.
Pelaku juga yang menunjukkan lokasi Auzia dibuang, tepatnya di semak-semak pohon bakau Lentera Merah. Saat ditemukan, kondisi jenazah Auzia sangat mengenaskan, kondisi jenazah sudah membusuk. Jenazah Auzia lantas dibawa ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk dilakukan Otopsi dan visum.
“Jika dilihat dari ciri-cirinya, sudah dipastikan itu jenazah Auzia, ” jelas Efendi salah satu keluarga korban.
Kepolisian kemudian mengungkap fakta lain dan baru yang tak kalah mencengangkan. Siswi berhijab itu diduga dibunuh teman dekatnya sendiri MS (18), yang juga berstatus pelajar di salah satu SMA di Kota Bengkulu, warga Jalan Citandui Lingkar Barat Kota Bengkulu.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini, kita memastikan teman dekat korban yakni MS-lah, yang menghabisi korban,” terang Dir Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Pudyo Haryono SH melalui Kasubdit Jatanras AKBP Max Mariner SIK SH.
MS mengaku menghabisi nyawa pacarnya itu pada Kamis sore (1/2/2018) pekan lalu, saat keduanya sudah membuat janji untuk saling bertemu sepulang sekolah. Korban mengaku hanya beraksi sendirian saat membunuh korban.
“Untuk motif pembunuhannya hingga sekarang ini belum bisa dipastikan secara jelas,” ucapnya.
Dijelaskan Dir Reskrimum pengungungkapan pembunuhan ini berawal dari pemeriksaan teman korban. Keterangam saksi mengarah pada MS. Saat dilakukan pemeriksaan di kosan MS di Jalan Citandui 1 Lingkar Barat, Kosan Ibu Devi.
Saat penggeledahan berlangsung terciumlah bau yang tidak enak. Penyidik lalu mencari tahu asal bau tak sedap tersebut. Akhirnya ditemukanlah tikar yang ada bercak darah. Saat diintrograsi mengenai tikar itu, MS belum mau mengaku. Setelah diinterograsi lebih mendalam barulah MS mengakui perbuatannya. Di lokasi penemuan jenazah korban, polisi juga menemukan barang bukti lain seperti tikar dan gunting yang telah dipakai menghilangkan nyawa korban.
“Dari bukti itulah kita menetapkan pelaku MS sebagai tersangka dan sekarang ini masih kita lakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut. Pengungkapan inin ini juga berkat kerja keras tim Subdit Jatanras yang langsung dipimpin Kasubdit Jatanras AKBP Max Mariner SIK SH ,” jelasnya. [BUD]
Jenazah Auzia ditemukan di kawasan Lentera Merah, Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu. Terungkapnya kasus hilangnya Auzia atas kerja keras Tim Opsnal Jatanras Polda Bengkulu, Selasa (6/2/2018) malam yang berhasil membekuk satu orang pelaku yang tidak lain adalah teman satu sekolah Auzia.
Dari hasil penyelidikan dan pengembangan yang dilakukan tim Osnal Jatanras Polda Bengkulu, pelaku mengakui jika membunuh Auzia tidak sendirian, tetapi dengan satu orang temannya yang masih buron.
Pelaku juga yang menunjukkan lokasi Auzia dibuang, tepatnya di semak-semak pohon bakau Lentera Merah. Saat ditemukan, kondisi jenazah Auzia sangat mengenaskan, kondisi jenazah sudah membusuk. Jenazah Auzia lantas dibawa ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk dilakukan Otopsi dan visum.
“Jika dilihat dari ciri-cirinya, sudah dipastikan itu jenazah Auzia, ” jelas Efendi salah satu keluarga korban.
Kepolisian kemudian mengungkap fakta lain dan baru yang tak kalah mencengangkan. Siswi berhijab itu diduga dibunuh teman dekatnya sendiri MS (18), yang juga berstatus pelajar di salah satu SMA di Kota Bengkulu, warga Jalan Citandui Lingkar Barat Kota Bengkulu.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini, kita memastikan teman dekat korban yakni MS-lah, yang menghabisi korban,” terang Dir Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Pudyo Haryono SH melalui Kasubdit Jatanras AKBP Max Mariner SIK SH.
MS mengaku menghabisi nyawa pacarnya itu pada Kamis sore (1/2/2018) pekan lalu, saat keduanya sudah membuat janji untuk saling bertemu sepulang sekolah. Korban mengaku hanya beraksi sendirian saat membunuh korban.
“Untuk motif pembunuhannya hingga sekarang ini belum bisa dipastikan secara jelas,” ucapnya.
Dijelaskan Dir Reskrimum pengungungkapan pembunuhan ini berawal dari pemeriksaan teman korban. Keterangam saksi mengarah pada MS. Saat dilakukan pemeriksaan di kosan MS di Jalan Citandui 1 Lingkar Barat, Kosan Ibu Devi.
Saat penggeledahan berlangsung terciumlah bau yang tidak enak. Penyidik lalu mencari tahu asal bau tak sedap tersebut. Akhirnya ditemukanlah tikar yang ada bercak darah. Saat diintrograsi mengenai tikar itu, MS belum mau mengaku. Setelah diinterograsi lebih mendalam barulah MS mengakui perbuatannya. Di lokasi penemuan jenazah korban, polisi juga menemukan barang bukti lain seperti tikar dan gunting yang telah dipakai menghilangkan nyawa korban.
“Dari bukti itulah kita menetapkan pelaku MS sebagai tersangka dan sekarang ini masih kita lakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut. Pengungkapan inin ini juga berkat kerja keras tim Subdit Jatanras yang langsung dipimpin Kasubdit Jatanras AKBP Max Mariner SIK SH ,” jelasnya. [BUD]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.