Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain mengenakan rompi tahanan
oranye. Dia perlahan menuruni anak tangga menuju lobi Gedung Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Arya telah menyandang status tersangka
suap.
Dia langsung menghampir istrinya Siti Khadijah, yang menunggu di lobi. Arya keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 22.50 WIB, Kamis (14/9).
Arya berbincang dengan istri yang mengenakan kerudung coklat. Sang istri sempat berbisik ke Arya. Setelah itu, dia menghampiri seorang pria yang ada di sisi kanannya.
Arya keluar bersama kontraktor Syaiful Azhar, yang juga ditetapkan tersangka. Saat berhenti di lobi, Syaiful hanya berdiri, menjauh dari tempat Arya berbincang dengan istrinya.
Tak lebih dari tiga menit, Arya meninggalkan istrinya untuk masuk ke dalam tahanan. Bupati dua periode itu ditahan di Rumah Tahanan Polres Jakarta Timur.
Sebelum pergi, Arya memeluk istrinya dan seorang pria yang sempat berbincang. Dia dan Syaiful berjalan perlahan menuju mobil tahanan. Namun, saat dicecar sejumlah pertanyaan oleh wartawan, Arya membisu.
Dia terus berjalan, sambil menerobos kerumunan awak media. Tak ada satu kata yang keluar dari mulutnya, hingga duduk di dalam mobil. Arya terus menutupi wajahnya dari sorotan kamera.
Sebelum Arya dan Syaiful keluar, ada pemilik deler mobil Sujendi Tarsono alias Ayen. Pengumpul uang yang diduga suap untuk Arya itu bungkam dan memilih langsung masuk mobil tahanan.
Ayen ditahan di Rutan KPK, gedung lama, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Batubara Helman Hendardi baru keluar sekitar pukul 23.00 WIB. Berbeda dari yang lain, Helman keluar dengan menggunakan kursi roda.
Dia tak menjawab pertanyaan wartawan, dan langsung masuk ke mobil. Helman harus dibantu oleh petugas keamanan KPK untuk masuk ke mobil tahanan.
Dia diantar ke Rutan Salemba, Jakarta Pusat.
Terakhir, Maringan Situmorang yang keluar dari rumah tahanan. Pria yang sudah mengenakan seragam tahanan itu keluar sekitar pukul 11.50 WIB.
Sama seperti Helman, Maringan keluar dengan menaiki kursi roda. Dia
tak menjawab pertanyaan wartawan. Maringan dibantu masuk ke mobil
tahanan.
Maringan yang diduga memberikan suap ke Arya sejumlah Rp4 miliar itu ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
Istri Bupati Batubara, Siti Khadijah meminta dukungan untuk sang suami yang harus meringkuk di jeruji besi. Khadijah tampak terbaru-buru meninggalkan markas pemberantasan korupsi.
"Mohon dukungan, mohon dukungan, mohon dukungan," kata dia sambil terus berjalan.
Istri Bupati Batubara tetap tak mau menjawab pertanyaan wartawan dan pergi dengan menumpang mobil sedan berplat B 1090 RFD.
KPK menetapkan lima orang tersangka, yakni Arya, Helman, Ayen, Maringan dan Syaiful. Arya diduga menerima suap Rp4,4 miliar terkait sejumlah proyek infrastruktur di Kabupaten Batubara tahun anggaran 2017. (pmg)
Dia langsung menghampir istrinya Siti Khadijah, yang menunggu di lobi. Arya keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 22.50 WIB, Kamis (14/9).
Arya berbincang dengan istri yang mengenakan kerudung coklat. Sang istri sempat berbisik ke Arya. Setelah itu, dia menghampiri seorang pria yang ada di sisi kanannya.
Arya keluar bersama kontraktor Syaiful Azhar, yang juga ditetapkan tersangka. Saat berhenti di lobi, Syaiful hanya berdiri, menjauh dari tempat Arya berbincang dengan istrinya.
Tak lebih dari tiga menit, Arya meninggalkan istrinya untuk masuk ke dalam tahanan. Bupati dua periode itu ditahan di Rumah Tahanan Polres Jakarta Timur.
Sebelum pergi, Arya memeluk istrinya dan seorang pria yang sempat berbincang. Dia dan Syaiful berjalan perlahan menuju mobil tahanan. Namun, saat dicecar sejumlah pertanyaan oleh wartawan, Arya membisu.
Dia terus berjalan, sambil menerobos kerumunan awak media. Tak ada satu kata yang keluar dari mulutnya, hingga duduk di dalam mobil. Arya terus menutupi wajahnya dari sorotan kamera.
Sebelum Arya dan Syaiful keluar, ada pemilik deler mobil Sujendi Tarsono alias Ayen. Pengumpul uang yang diduga suap untuk Arya itu bungkam dan memilih langsung masuk mobil tahanan.
Ayen ditahan di Rutan KPK, gedung lama, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Batubara Helman Hendardi baru keluar sekitar pukul 23.00 WIB. Berbeda dari yang lain, Helman keluar dengan menggunakan kursi roda.
Dia tak menjawab pertanyaan wartawan, dan langsung masuk ke mobil. Helman harus dibantu oleh petugas keamanan KPK untuk masuk ke mobil tahanan.
Dia diantar ke Rutan Salemba, Jakarta Pusat.
Terakhir, Maringan Situmorang yang keluar dari rumah tahanan. Pria yang sudah mengenakan seragam tahanan itu keluar sekitar pukul 11.50 WIB.
Maringan yang diduga memberikan suap ke Arya sejumlah Rp4 miliar itu ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
Istri Bupati Batubara, Siti Khadijah meminta dukungan untuk sang suami yang harus meringkuk di jeruji besi. Khadijah tampak terbaru-buru meninggalkan markas pemberantasan korupsi.
"Mohon dukungan, mohon dukungan, mohon dukungan," kata dia sambil terus berjalan.
Istri Bupati Batubara tetap tak mau menjawab pertanyaan wartawan dan pergi dengan menumpang mobil sedan berplat B 1090 RFD.
KPK menetapkan lima orang tersangka, yakni Arya, Helman, Ayen, Maringan dan Syaiful. Arya diduga menerima suap Rp4,4 miliar terkait sejumlah proyek infrastruktur di Kabupaten Batubara tahun anggaran 2017. (pmg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.