Dunia sedang dihebohkan dengan serangan ransomware WannaCry atau WannaCrypt yang menyerang komputer tanpa ampun.
Ransomware memang merupakan tingkat kejahatan cyber yang paling
jahat, karena menyandera data orang yang terinfeksi dan baru mau
membukanya jika si korban telah membayar tebusan.
ThunderCrypt adalah jenis ransomware yang mirip dengan WannaCry, tapi memiliki kode yang berbeda.
Ransomware ini juga akan menyandera data si korban dan baru akan
membuka data tersebut jika si korban membayar tebusan yang ditentukan
oleh si hacker.
Seorang netizen dari Taiwan menjadi korban dari serangan ThunderCrypt
ini dan mendapati datanya disandera dan diminta tebusan sebesar 0.345
bitcoin atau kira-kira setara dengan 5 juta rupiah.
Merasa kehabisan akal, netizen ini kemudian menulis email ke hacker yang membuat ThunderCrypt tersebut.
Dirinya menulis “Gaji bulananku hanya 400 dolar, apakah kamu benar-benar tega dan melakukan ini padaku?”
Tak disangka-sangka, sang hacker kemudian membalas email tersebut dan membebaskan data dirinya tanpa harus membayar tebusan.
Si hacker menjawab bahwa serangan ke Taiwan terbilang gagal karena
mereka salah menilai pendapatan gaji dari orang-orang di negara
tersebut.
Sehingga para hacker di belakang ThunderCrypt tersebut mengembalikan
akses data ke netizen tersebut, sembari menawarkan bantuan jika dirinya
masih menemukan kesulitan.
Pesan dari ThunderCrypt tersebut ditutup dengan imbauan untuk memberikan donasi kepada mereka.
Ternyata, tidak perlu repot-repot mengajak pakar IT untuk membantumu.
Cukup kirim email permohonan dengan memelas ke hackernya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.