Jakarta - Bagi mereka yang tinggal di wilayah Barat Amerika Serikat (AS), dan Asia Timur, pada hari Senin (21/5/2012), dapat menyaksikan gerhana matahari langka, yang menampilkan sebuah cincin api.
Gerhana itu, pertama kali akan terlihat di langit wilayah Asia Timur saat fajar menjelang di Senin (21/5/2012), waktu setempat. Jika cuaca cukup cerah, maka gerhana tersebut pertama kali dapat dilihat oleh penduduk CHina Selatan, diikuti oleh Taiwan utara, dan tenggara Jepang.
Kemudian, gerhana tersebut akan berubah menjadi sebuah cincin yang bersinar di barat daya Oregon, California Utara, pusat Nevada, Utah selatan, utara Arizona dan New Mexico dan akhirnya Panhandle Texas.
Gerhana itu, diprediksi akan berlangsung selama tiga setengah jam, dimana fenomena cincin api akan berlangsung selama 5 menit, tergantung pada lokasi.
Gejala alam langka itu, disambut antusias oleh penduduk bumi, di planetarium Universitas Nevada, Reno, sebanyak 10 ribu lainnya kacamata surya setelah terjual habis, sejak pekan lalu.
Namun para ilmuwan, mengingatkan agar menghindari melihat gerhana tersebut dengan mata telanjang, karena dapat merusak mata. Mereka menyarankan kepada mereka yang ingin melihat keindahan alam itu menggunakan kacamata khusus, atau di planetarium.
Gerhana itu, pertama kali akan terlihat di langit wilayah Asia Timur saat fajar menjelang di Senin (21/5/2012), waktu setempat. Jika cuaca cukup cerah, maka gerhana tersebut pertama kali dapat dilihat oleh penduduk CHina Selatan, diikuti oleh Taiwan utara, dan tenggara Jepang.
Kemudian, gerhana tersebut akan berubah menjadi sebuah cincin yang bersinar di barat daya Oregon, California Utara, pusat Nevada, Utah selatan, utara Arizona dan New Mexico dan akhirnya Panhandle Texas.
Gerhana itu, diprediksi akan berlangsung selama tiga setengah jam, dimana fenomena cincin api akan berlangsung selama 5 menit, tergantung pada lokasi.
Gejala alam langka itu, disambut antusias oleh penduduk bumi, di planetarium Universitas Nevada, Reno, sebanyak 10 ribu lainnya kacamata surya setelah terjual habis, sejak pekan lalu.
Namun para ilmuwan, mengingatkan agar menghindari melihat gerhana tersebut dengan mata telanjang, karena dapat merusak mata. Mereka menyarankan kepada mereka yang ingin melihat keindahan alam itu menggunakan kacamata khusus, atau di planetarium.
Sumber - Jurnaldunia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.